Senin, 09 Juli 2012

Pesan Almarhum Syeikh Ali Tantawy Kepada Generasi Muda !


Wahai putriku…..
Saya adalah seorang pria yang telah melewati masa muda, telah melewati impian dan angan-angan itu semua, dan saya juga telah berjalan mengelilingi dunia dan bertemu dengan berbagai macam manusia, maka dengarkan kata-kata saya, nasihat yang saya utarakan berdasarkan pengalaman yang mungkin tidak akan pernah kamu dengar dari orang lain.
Kita sebagai orang tua telah banyak menulis dan mengajak kepada akhlaq yang benar, dan berusaha menghapus kerusakan moral, sampai lelah lidah ini dan telah kering ribuan pena, namun tidak ada hasil apa-apa, tidak ada kemungkaran yang hilang, bahkan semakin hari kemaksiatan itu semakin bertambah merajalela, kehancuran moral meraja di mana-mana, kebebasan dan buka-bukaan ada di mana-mana, semakin meluas dan semakin melebarkan sayapnya ke seluruh dunia, mungkin tidak ada sejengkal tanah pun yang tidak tersentuh kebudayaan itu! Sampai ke Syam sekalipun! Padahal dulu di Syam semua wanita berkudung panjang yang menyapu tanah dan Syam termasuk salah satu negeri yang over dalam menjaga kehormatan! Tapi hari ini….wanita-wanitanya keluar di jalan-jalan dengan tangan, betis dan dada terbuka! Kita belum berhasil….dan saya kira kita tidak akan berhasil! Kenapa demikian? Karena kita belum sampai kepada pintu reformasi jiwa dan batin sampai hari ini! Bahkan jalannya saja kita tidak tahu!
Sebenarnya pintu itu ada di depanmu wahai putriku…dan kuncinya di kananmu wahai putriku…kalau seandainya kamu mau memasukinya wahai putriku…maka semuanya akan baik!
Memang benar laki-lakilah yang pertama menapakkan langkah ke jalan dosa dan jalan itu tidak pernah dimulai oleh wanita! Tetapi…kalau bukan karena kalian yang memancing niscaya mereka tidak akan pernah berani maju! Kalau bukan karena kelembutan kalian mereka tidak akan pernah nekat! Kalian yang membuka pintu dengan senyuman welcome…dan mereka pun masuk….seakan-akan kalian mengatakan pada pencuri itu…”silakan masuk…”, tapi setelah kamu kecurian baru kalian sadar dan berteriak minta tolong…” tolong…saya kecurian…”.
Seandainya kalian tahu bahwa laki-laki itu semuanya serigala yang kelaparan dan kalian adalah kelinci kecil, maka kalian akan lari dari mereka seperti kelinci kecil yang takut dimangsa serigala…dan kalau seandainya kalian sadar kalau laki-laki itu semuanya pencuri, maka kalian akan berhati-hati, seperti kehati-hatian orang kikir dari amil zakat! Namun sayang, kalian tidak tahu dan tidak pernah mau sadar!
Kalau seandainya serigala hanya mengincar empuknya daging kelinci, maka yang diincar laki-laki lebih besar dari sekedar daging bagi kalian dan lebih jahat dari pada kematian yang diberikan serigala bagi kelinci! Kesucian yang menjadi kebanggaan kalian, dengannya kalian berharga dan dengannya kalian mengarungi masa depan wahai putriku….!.
Kematian kelinci di tangan serigala tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kesucian kalian yang ternodai di tangan laki-laki! Demi Tuhan wahai putriku….tidak ada laki-laki yang melihat kalian berjalan dengan setengah aurat terbuka kecuali mereka bisa menelanjangi kalian dengan pikiran mereka… (kecuali mereka yang masih disayang Tuhan..).
Wahai putriku… demi Tuhan… jangan percaya pada pria yang mengatakan bahwa mereka tidak memandang wanita kecuali akhlaqnya, berbicara pada kalian seolah-olah mereka pelindung kalian, teman kalian! Bohong! Semuanya bohong! Kalau seandainya kalian tahu apa yang mereka pikirkan tentang kalian ketika mereka sendiri, maka kalian akan sadar! Tidaklah seorang pemuda tersenyum pada kalian, berlemah-lembut pada kalian, dan tidak pula mereka memberikan pertolongan pada kalian kecuali itu adalah permulaan dari sesuatu yang mereka inginkan dari kalian! Ada apa selanjutnya wahai putriku? Apa? Pikirkan sendiri!
Kalian bersama-sama merasakan kenikmatan sesaat, kemudian dia melupakannya, tapi kamu akan merasakan kesedihannya selamanya! Kemudian dia pergi mencari wanita lain dan melakukan apa yang telah dilakukan padamu, selamanya kalian akan merasakan beratnya mengandung…. kesedihan di hati…. dan kesengsaraan jiwa… sadarlah wahai putriku…..
Masyarakat akan mengampuni si pemuda dengan mengatakan “Dia pemuda yang dulunya tersesat, namun kini telah bertaubat“, tapi kalian akan terus berada dalam kesedihan dan malu seumur hidup! Masyarakat tidak akan pernah berpikiran pada kalian seperti apa yang dipikirkan pada laki-laki!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages

Total Tayangan Halaman

Popular Posts

Pengikut

Download

Cari Blog Ini